Tuesday, May 29, 2012

legenda izanagi dan izanami




Pada jaman dahulu kala sekali, tersebutlah dua orang dewa yang muncul dari tanah, Kunitokotachi-no-Kami dan Amenominakanushi. Mereka dianggap sebagai dua dewa pertama dan Hitorigami (dewa yang tidak berkelamin dan lahir sendiri, sementara pada sejarahnya dewa lain diciptakan berpasangan pria dan wanita). Walaupun dianggap tidak berkelamin, dewa dewa ini dianggap dibuat oleh esensi “laki laki” atau setidaknya berbentuk (walau tidak bergender) laki laki.

Kunitokotachi-no-Kami dan Amenominakanushi lalu membuat sepasang makhluk yang dimuliakan, Izanagi (pria) dan Izanami (wanita), yang ditugaskan untuk membuat pulau pertama. Untuk membantu mereka, mereka diberikan sebuah naginata (tombak) yang dihiasi dengan berlian dan dinamakan Ame-no-nuboko (tombak bertahtakan berlian dari surga). Di Ame-no-ukihashi (jembatan antara langit dan bumi), mereka melilit lautan dengan Amenonuboko, garam yang jatuh dari tombak itu membentuk sebuah pulau yang diberinama Onogoroshima. Onogoroshima sendiri berarti pulau yang membentuk dirinya sendiri. Sarjana besar Kokugaku, Motoori Norinaga menyatakan bawah pulau Onogoro terletak di barat lau atau barat daya Awajishima, namun hingga saat ini identifikasi tempat kosmologi seperti pulau Onogoro dianggap belum meyakinkan.

Mereka lalu turun ke pulau Onogoro dan membuat rumah di sana. Mereka pun saling jatuh cinta dan menikah. Mereka membangun pilar yang disebut Ame-no-mihashira (tiang langit) dan sekitarnya mereka membangun sebuah istana yang disebut Yahiro-dono (Istana delapan hiro; satu hiro adalah sekitar 182 cm, sehingga “Istana-delapan-hiro” berukuran sekitar 14,56 m²). Adapun ritual menikah mereka adalah mereka harus mengelilingi lingkaran itu dari dua sisi yang berbeda, ketika bertemu di satu sisi lain, sang pria harus berbicara pada sambutan (cmiiw) duluan. Namun, Izanami yang perempuan malah bicara duluan. Walau Izanagi menganggap ini tidak pantas, dia tetap menikahi Izanami. Izanami pun melahirkan dua orang anak, Hiruko dan Awashima. Namun kedua anak ini cacat. Hiruko di kisahkan lahir tanpa tulang (dan beberapa naskah menyebutkan tanpa tangan dan kaki; yang nantinya, setelah berusia tiga tahun, tangan dan kaki Hiruko tumbuh namun dia tetap lumpuh dan tuli). Hiruko dan Awashima ditaruh di perahu dan dibuang di laut. Izanami dan Izanagi pun mempertanyakan kepada Tuhan, apa salah mereka hingga diberikan anak cacat.

Rupanya, hal ini adalah akibat dari ketidak sopanan Izanami dalam ritual pernikahan mereka, “seorang wanita tidak boleh berbicara sebelum laki-laki; dewa laki-laki haruslah berbicara pertama dalam sambutan saat upacara”. Maka merekapun mengulangi ritual upacara pernikahan mereka. Dari pernikahan mereka, mereka melahirkan delapan keturunan yang nantinya menjadi Oyashima (delapan pulau besar di jepang).

Namun, Izanami mati karena melahirkan Kagu-tsuchi (dewa api), Izanami habis terbakar. Izanagi yang sedih, memenggal Kagu-tsuchi dengan Ame-no-Ohabari (pisau langit; pedang milik Izanagi), dan memotong Kagu-tsuchi menjadi delapan bagian (yang lalu berubah menjadi delapan gunung berapi). Darah yang menetes dari pedang Izanagi pun menciptakan beberapa dewa termasuk Watatsumi (dewa laut) dan Kuraokami (dewa hujan).

Kelahiran Kagu-tsuchi itu, dalam mitologi Jepang, di anggap sebagai akhir penciptaan dunia dan awal dari kematian. Izanami dikuburkan di Gunung Hiba, di perbatasan provinsi lama Izumo dan Hōki, dekat Yasugi, Prefektur Shimane. Izanagi yang meratapi kematian istrinya pergi ke Yomi (neraka; tempat dimana orang yang mati membusuk. Saat orang yang mati tertelan ke dalam Yomi, maka mustahil untuk kembali ke dunia nyata). Izanagi langsung mencari Izanami. Ia hanya bertemu dengan bayangan Izanami, namun demikian, ia tetap memintanya untuk kembali ke bumi. Izanami menolak dan bilang semuanya sudah terlambat. Dia sudah makan makanan dari neraka dan sekarang menjadi satu dengan tanah orang mati. Dia tidak bisa lagi kembali ke bumi.

Izanagi terkejut dan tidak mau menerima kenyataan bahwa Izanami menjadi satu dengan Yomi. Saat Izanami tertidur, dia mengambil sisir yang melilit rambut panjang Izanami dan membakarnya sebagai obor. Saat api menyala, Izanami, yang tadinya cantik dan anggun, ternyata sudah berbentun onggokan daging busuk dan buruk rupa dengan belatung dan binatang menjijikkan lainnya merayapi tubuhnya. Izanagi terkejut dan berteriak ketakutan.

Izanagi lalu berlari dan bermaksud kabur ke bumi meninggalkan istrinya itu. Izanami terbangun lalu merasa dipermalukan dan menjerit jerit marah, mengejar Izanagi. Izanami juga mengerahkan Yomotsu Shikome (perempuan busuk; salah satu makhluk Yomi) untuk memburu Izanagi dan membawahnya kembali pada Izanami.

Izanagi buru buru keluar dari pintu masuk dan mendorong sebuah batu besar dan menyegelnya untuk menutupi Yomotsuhirasaka (gua tempat masuk ke Yomi). Segel ini adalah tanda bahwa mereka bercerai. Izanami menjerit karena tidak mampu menembus batu itu, dan berkata pada Izanagi bahwa jika Izanagi meninggalkannya, dia akan membantai seribu orang tiap hari. Izanagi pun marah dan menjawab bahwa ia akan menciptakan seribu limaratus orang setiap harinya.

Cerita ini banyak dikaitkan dengan mitologi yunani, Orpheus dan Eurydice, walaupun banyak perbedaan. Mitologi ini dibuat berdasarkan Kojiki dan Nihon Shoki. Kojiki adalah buku catatan tentang legenda, sejarah bahkan catatan ritual keagamaan tertua di Jepang, sedangkan Nihon Shoki adalah buku catatan legenda dan sejarah jepang tertua kedua di Jepang. Nihon Shoki bisa dibilang adalah versi “lebih lengkap” nya Kojik

sekian dongeng tengah malam kali ni,, ntar ane post lagi mengenai legenda dunia,,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home