Wednesday, April 25, 2012

ANALISIS: Barcelona 'Hadiahkan' Tiket Final Untuk Chelsea

UEFA Champions League : John Obi Mikel - Salomon Kalou - Branislav Ivanovic , FC Barcelona v FC Chelsea

Asa Barcelona mempertahankan mahkota Liga Champios akhirnya pupus. Meskipun keberhasilan Chelsea merebut tiket ke Munich melebihi perkiraan banyak orang, klub Catalan agaknya harus melakukan introspeksi karena ketidakmampuan mereka mengubah pendekatan mereka di saat-saat krusial menjadi penyebab mereka tersingkir.
Seperti ketika menghadapi Inter Milan 2010 lalu, Barca menghadapi tim dengan sepuluh pemain di babak kedua, namun sekali lagi mereka tidak mampu menyelesaikan tugas mereka dengan baik. Akan tetapi, kali ini kurangnya determinasi mengatasi pertahanan The Blues, serta gagalnya penalti Lionel Messi di babak kedua terbukti menjadi momen pupusnya harapan Barca.

Setelah Messi mendapat dua peluang dan gagal menaklukkan Petr Cech di babak pertama, tampaknya kubu Blaugrana belum memiliki cukup alasan untuk panik. Mereka mendapat peluang demi peluang, dan Chelsea sepertinya kesulitan menghentikan serangan itu.
Sergio Busquets akhirnya membuka keunggulan Barcelona, setelah Isaac Cuenca mengawali serangan menyusul bola yang tidak dibuang sempurna dari tendangan penjuru. Gol itu menyamakan agregat, dan beberapa saat kemudian datanglah momen besar dalam pertandingan tersebut.
John Terry secara ceroboh menjatuhkan Alexis Sanchez dengan lututnya, dan kartu merah yang diterimanya saat itu seolah-olah menjadi akhir bagi Chelsea. Kesepuluh pemain Chelsea tampak terkejut, dan kembali diguncang oleh gol kedua Barcelona. Andres Iniesta mencetak gol yang diyakini menjadi penentu laga setelah menerima bola dari Messi. Namun, sebelum babak pertama berakhir, The Blues membalas.
Ramires mengejar bola hasil umpan Frank Lampard dan memanfaatkannya semaksimal mungkin dengan men-chip bola melewati Victor Valdes, yang keluar dari area penjagaannya. Tiba-tiba kubu Camp Nou terdiam, di mana kiper mereka kebobolan dua gol dari dua tendangan ke gawangnya di kedua leg. Dan, lagi-lagi, dia menjadi pihak yang disalahkan.
Setelah jeda, laga seharusnya bisa kembali menjadi milik Barca ketika Cesc Fabregas dijatuhkan di kotak penalti. Tayangan ulang mensinyalir mungkin hadiah penalti adalah keputusan yang kurang adil bagi Chelsea, tapi hal itu menjadi tidak penting. Messi tidak bisa mengkonversi gol dari titik putih, di mana tendangannya membentur tiang dengan keras sehingga tidak memungkinkan rekan-rekannya menyambar bola rebound. Itu merupakan sinyal kuat pertama yang menyatakan mungkin pertandingan ini bukanlah milik Barcelona.



0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home